Sabtu, 24 Mei 2008

Berbagi Cerita

Manusia dilahirkan dengan cerita yang berbeda-beda ada yang dilahirkan dari keluarga berkecukupan dan dengan kondisi yang sangat diharapkan oleh keluarganya, ada kalanya yang dilahirkan dari keluarga yang serba kekurangan bahkan sampai-sampai kelahirannyapun tak begitu diharapkan, namun siapa yang mampu menolak bila yang maha kuasa telah menghendaki kelahirannya. Semua yang bernyawa tinggal menjalani titah yang maha Esa, semua telah digariskan keberadaannya. Namun hal ini tidak harus menciutkan nyali untuk berusaha ke arah yang lebih baik. Sebagai manusia keberadaannya di muka bumi ini tidak lain adalah untuk berbakti, beribadah mencari keridhoan. Beribadah adalah kewajiban yang oleh banyak orang disalah artikan sebagai amalan yang dikerjakan bila waktunya senggang atau tidak ada kegiatan. Justru utamanya orang hidup adalah untuk beribadah adapun kegiatan lain yang sifatnya melengkapi dapat dikerjakan berikutnya. Namun perlu diketahui pula bahwa yang disebut ibadah itu tidak terbatas saat sujud menghadap Illahi Robbi tapi kegiatan orang beriman seluruhnya dapat pula diartikan ibadah misalnya bekerja mencari nafkah, mengasuh anak-anak, belanja dll, namun ibadah-ibadah ini tidak boleh mengalahkan ibadah utama kita kepada yang maha mencipta.
Di dunia ini adalah saat kita mencari pahala sebesar-besarnya, karena saat kita sudah tutup mata nanti yaitu saat kita mati maka tak ada lagi amalan yang dapat kita lakukan untuk mencari pahala, karena itu selagi masih sempat mari perbanyak amalan. Apapun yang ada disekitar kita nantinya kita tinggalkan saat mati telah menjemput, jangan merasa memiliki barang secara berlebihan sehingga sayang untuk berbagi dengan sesama atau bakhil, menghargai diri terlalu tinggi sehingga sulit bersosialisasi maupun berlaku sosial terhadap sesama. Untuk beramal soleh dan membantu sesama tidak dibatasi hanya untuk sesama agama saja membantu siapapun kita tetap mendapat pahala. Meringankan orang lain menyebabkan kita diringankan balik oleh yang maha kuasa karena itu jangan pelit tenaga dan kepedulian terhadap sesama. Siapapun yang ada disekitar kita kita anggap saudara yang wajib ditolong jika kita mampu, dan sebisa mungkin kita tidak merepotkan orang-orang disekitar bila kita mampu menyelesaikan tugas kita sendiri, hal ini memberikan gambaran bahwa kita harus ringan tangan dan tidak suka bilang ogah..ah.
Semakin banyak berusaha membantu sesama maka makin terasa ringan hidup ini kita jalani, ini adalah janji Allah yang langsung dapat kita buktikan bila kita melakukannya dengan ikhlas yaitu hanya berharap pahala dari Allah saja bukan dari yang lain. Dalam arti kata tanpa pamrih.
Manusia dilahirkan dalam cerita berbeda-beda namun kita tidak berhak membedakan keberadaan mereka. Yang berhak membedakan hanya Allah karena itu jangan sekali-kali menggolongkan manusia berdasar kriteria-kriteria yang kita buat sendiri. Ada hal mutlak yang kita tak mampu menembusnya karena banyak hal yang tak dapat dilihat dengan mata dan digolongkan secara logika. Orang yang jelek dimata kita belum tentu nilainya rendah dimata Allah karena itu kewajiban kita hanyalah memuliakan dan menghormati sesama bukan menghakimi bahkan melakukan penyiksaan lahir ataupun batin. Memahami dan peduli sesama juga ibadah, agama mengajarkan tuntunan agar hidup rukun dalam kebersamaan bukan berselisih dan terkotak-kotak karena pada dasarnya manusia itu terlahir dengan hak dan kewajiban sama, menyadari hal ini dan merenungkannya juga ibadah, selanjutnya diwujudkan dalam kehidupan kita juga ibadah. Okey sampai jumpa dalam tulisan lain

Tidak ada komentar: